Menguji Pupuk Subsidi VS Pupuk Non Subsidi, Apakah Hasilnya Sama?

Minggu 05-05-2024,08:00 WIB
Reporter : Reni Apriani
Editor : Reni Apriani

RADARLEBONG.ID -  Dalam artikel ini akan diulas pengujian dua jenis pupuk urea, yang satu subsidi dan yang lainnya non subsidi.

Banyak yang bertanya apakah benar pupuk urea subsidi dengan warna kemerahan tidak sebaik pupuk non subsidi. Mari kita bahas hasilnya dengan sebuah pengujian bersama.

Pupuk urea subsidi memiliki warna kemerahan, sementara yang non subsidi berwarna putih. Dari segi harga, tentu saja keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.

Urea subsidi memiliki harga yang lebih terjangkau, sementara yang non subsidi lebih mahal.

BACA JUGA:Cara Membuat Pupuk Organik Cair dari Sabut Kelapa yang Bisa Tingkatkan Kesuburan Tanah Secara Alami

Untuk mendapatkan pupuk urea subsidi, terdapat syarat khusus yang perlu dipenuhi. Prosesnya melibatkan beberapa tahapan yang harus dilalui agar dapat memperoleh pupuk dengan harga subsidi tersebut.

Kita melakukan pengujian menggunakan alat pengukur seperti Ice (electrical conductivity) dan PPM (part per Million) untuk mengetahui kelarutan dan kualitas pupuk.

Selain itu, pH larutan juga diukur untuk melihat perbedaan antara pupuk subsidi dan non subsidi.

Dari hasil pengujian, terlihat bahwa nilai PPM dan Ice pada pupuk subsidi cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan yang non subsidi.

BACA JUGA:Buah Busuk Bisa Bikin Tanaman Berbuah Lebat? Fakta di Balik Pupuk dari Buah Busuk!

Namun, jika timbangan tidak akurat, hasilnya bisa berbeda. Yang menarik adalah perbedaan pH larutan, di mana pupuk subsidi memiliki pH yang lebih tinggi.

Meskipun secara visual dan harga terdapat perbedaan antara pupuk subsidi dan non subsidi, namun dari hasil pengujian, keduanya memiliki kelarutan yang sama.

Namun, perbedaan pH larutan dapat mempengaruhi penggunaannya bersama dengan pestisida.

Bagi yang ingin memperoleh pupuk subsidi seperti urea, terdapat prosedur tertentu yang harus diikuti. Salah satunya adalah dengan menjadi bagian dari kelompok tani dan menyusun rencana kebutuhan bersama.

Penting untuk berkoordinasi dengan petugas pertanian lapangan atau Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) untuk mengetahui dosis rekomendasi pemupukan yang sesuai dengan jenis tanaman dan kondisi lahan.

Kategori :