RADARLEBONG.ID- Spotify dilaporkan akan menyesuaikan biaya berlangganan di beberapa pasar utama, sambil merencanakan langkah-langkah untuk tahun ini.
Biaya berlangganan individu di pasar tertentu, seperti Inggris, Australia, Pakistan, dan dua pasar lain yang belum disebutkan, diperkirakan akan naik sekitar USD 1 per bulan menjadi USD 12,
sedangkan paket keluarga dan duo akan naik sekitar USD 2 per bulan, menjadi sekitar USD 31.
Di Amerika Serikat, kenaikan harga ini dijadwalkan terjadi pada akhir tahun ini, menurut sumber yang akrab dengan situasi ini.
BACA JUGA:Guys! Tempat Wisata di Lebong Beserta Tarif Masuk yang Cocok jadi Rekomendasi untuk Lebaran 2024
Kenaikan harga ini diyakini akan membantu menutupi biaya audiobooks, yang baru-baru ini ditambahkan ke layanan Spotify.
Pelanggan sekarang dapat menikmati hingga 15 jam mendengarkan audiobooks setiap bulan.
Namun, Spotify harus membayar penerbit audiobook untuk semua jam mendengarkan yang diberikan secara "gratis",
meskipun hingga saat ini, pendapatan dari audiobooks hanya berasal dari pengguna yang melebihi batas tersebut.
BACA JUGA:Rejang Lebong : Menjelajahi Pesona Alam, Budaya, Sejarah & Religi di Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Selain itu, Spotify juga akan memperkenalkan rencana baru yang hanya menawarkan musik dan podcast tanpa audiobooks.
Harganya akan sama dengan paket premium individual saat ini. Pengguna akan memiliki opsi untuk memilih paket dengan audiobooks atau yang tidak.
Tambahan lagi, Spotify juga merencanakan peluncuran paket "supremium" yang akan memberikan pelanggan akses ke audio dengan kualitas tinggi, bersama dengan fitur-fitur lain yang belum dijelaskan.
Pada akhir 2023, Spotify mencatat total 602 juta pengguna, dengan 236 juta di antaranya adalah pelanggan berbayar.(*)