Penurunan Fungsi Ginjal: Ginjal kehilangan kemampuannya untuk menyaring darah secara efisien.
Peningkatan Kadar Urea dan Kreatinin: Kedua senyawa ini dapat meningkat dalam darah karena ginjal yang tidak berfungsi dengan baik.
Tekanan Darah Tinggi: Kerusakan pada pembuluh darah ginjal dapat menyebabkan hipertensi.
Kelelahan dan Kelemahan: Akumulasi racun dalam darah dapat menyebabkan kelelahan yang berlebihan.
Anemia: Pengurangan produksi hormon erythropoietin oleh ginjal dapat menyebabkan anemia.
Diagnosis dan Pengelolaan:
Tes Darah dan Urine: Pemeriksaan kreatinin, urea, dan elektrolit dalam darah dan urine dapat memberikan gambaran tentang fungsi ginjal.
Imaging Medis: Pencitraan seperti ultrasonografi atau CT scan dapat membantu menilai struktur ginjal.
Biopsi Ginjal: Dalam beberapa kasus, dokter mungkin merekomendasikan pengambilan sampel jaringan ginjal untuk diagnosis lebih lanjut.
Pengelolaan Gaya Hidup: Mengatur tekanan darah, mengontrol kadar gula darah, dan mengadopsi pola makan sehat dapat membantu mengelola ginjal kronik.
Terapi Obat: Dokter dapat meresepkan obat untuk mengontrol tekanan darah, mengurangi peradangan, dan mengelola komplikasi lainnya.
Dialisis dan Transplantasi Ginjal: Pada tahap lanjut, pasien mungkin memerlukan dialisis atau bahkan transplantasi ginjal untuk menggantikan fungsi ginjal yang hilang.
Pencegahan Ginjal Kronik:
Pemantauan Kesehatan: Pemeriksaan rutin dan pemantauan tekanan darah serta kadar gula darah sangat penting.
Gaya Hidup Sehat: Mengadopsi pola makan sehat, berolahraga secara teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dapat membantu menjaga kesehatan ginjal.
Penggunaan Obat Secara Bijak: Menggunakan obat sesuai petunjuk dokter dan menghindari penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) secara berlebihan.