RADARLEBONG.ID - Autoimun adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel dan jaringan tubuh sendiri.
Normalnya, sistem kekebalan bertugas melindungi tubuh dari patogen seperti bakteri dan virus.
Namun, dalam kondisi autoimun, kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi sel-sel sehat sebagai ancaman dan menyerangnya.
Penyebab pasti autoimun masih belum sepenuhnya dipahami, tetapi beberapa faktor dapat memicu reaksi autoimun.
BACA JUGA:Wajib Tahu, Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Stunting, Monkeypox, Pneumonia, dan COVID-19
Faktor genetik memainkan peran penting, karena kecenderungan untuk mengembangkan penyakit autoimun dapat diturunkan dari anggota keluarga.
Selain itu, lingkungan dan faktor pemicu seperti infeksi, paparan zat kimia, atau stres juga dapat memainkan peran dalam memicu respons autoimun.
Beberapa jenis penyakit autoimun yang umum melibatkan organ-organ tertentu, seperti lupus yang dapat mempengaruhi kulit, sendi, dan organ dalam.
Rheumatoid arthritis adalah penyakit autoimun lainnya yang menyebabkan peradangan pada sendi.
BACA JUGA:Bahu Nyeri? Temukan Penyebabnya dan Strategi Pengobatan yang Ampuh
Diabetes tipe 1 adalah contoh lain di mana sistem kekebalan menyerang sel-sel yang memproduksi insulin di pankreas.
Gejala penyakit autoimun bervariasi tergantung pada jenis dan organ yang terlibat, tetapi beberapa gejala umum meliputi kelelahan, demam, nyeri sendi, dan kulit yang merah atau bersisik.
Diagnosa penyakit autoimun melibatkan serangkaian tes darah, pemeriksaan fisik, dan seringkali biopsi jaringan yang terkena.
Pengelolaan penyakit autoimun sering melibatkan penggunaan obat antiinflamasi dan imunosupresan untuk meredakan gejala dan menghentikan respons autoimun.
Terapi fisik dan perubahan gaya hidup juga dapat membantu mengurangi dampak penyakit pada kehidupan sehari-hari.