Cerita berkembang seiring munculnya Jacq Vaucan, seorang penyelidik asuransi dari ROC, perusahaan yang memproduksi Pilgrims. Laporan tembakan dari seorang polisi atas robot yang diduga melanggar protokol menjadi awal dari penyelidikan yang mendalam.
Jacq membongkar misteri yang melibatkan robot yang tampaknya melanggar aturan, membuka jalan ke dalam konspirasi yang lebih besar.
Jacq berspekulasi tentang keberadaan tukang jam yang secara ilegal memodifikasi robot-robot ini, mengabaikan protokol kedua yang seharusnya tak dapat diubah.
Meskipun atasan Jacq awalnya skeptis, tekadnya untuk menemukan bukti mendukung klaimnya membawanya pada pengungkapan adanya kekuatan gelap yang berusaha menghancurkan sisa-sisa umat manusia.
BACA JUGA:Mad Max Fury Road, Kemenangan Pemberontak di Gurun Tanpa Ampun
Untuk mengungkap konspirasi ini, Jacq memulai perjalanan melalui gurun yang terpapar radiasi, ditemani oleh robot bernama Cleo. Petualangan ini penuh dengan bahaya dan rintangan yang menguji kemanusiaan dan kecerdasan buatan.
Dalam upaya untuk mengatasi tantangan tersebut, karakter utama terlibat dalam dialog filosofis tentang hubungan antara manusia dan teknologi.
Dalam konfrontasi terakhir, kebenaran di balik misteri tersebut terungkap. Pertarungan untuk kelangsungan hidup manusia dan hubungannya dengan kecerdasan buatan mencapai puncaknya.
Film Automata memadukan elemen fiksi ilmiah, petualangan, dan pertanyaan etis, menimbulkan refleksi tentang bagaimana manusia berhadapan dengan kemajuan teknologi.
BACA JUGA:Mengupas Keangkeran Dalam The Autopsy of Jane Doe, Menelaah Setiap Detil di Balik Misteri
Automata bukan sekadar film fiksi ilmiah biasa; ia adalah perjalanan yang memikat dalam pandangan futuristik yang suram. Atmosfer gelap dan risiko yang dihadapi karakter membawa penonton untuk merenungkan dampak teknologi pada eksistensi manusia.
Dengan penampilan kuat Antonio Banderas, film ini menawarkan pengalaman sinematik yang memikat, mengajak pemirsa untuk merenungkan masa depan potensial manusia di era teknologi.