RADARLEBONG.ID - Menjadi seorang abdi negara, baik sebagai PNS maupun PPPK, adalah impian sebagian masyarakat.
Para peserta mencari berbagai metode untuk melewati setiap tahapan ujian ini, termasuk melakukan amalan khusus atau membaca doa agar sukses dalam ujian CPNS.
Namun, apakah benar ada amalan khusus atau doa tertentu yang bisa dibaca sebelum mengikuti tes CPNS? Tentu saja, ada amalan dan doa yang bisa membantu kelancaran, namun ini harus datang dari niat tulus dalam hati. Jadi, apa saja amalan dan doa untuk lulus tes CPNS?
Doa Mustajab untuk Ujian CPNS:
قُلِ ٱللَّهُمَّ مَٰلِكَ ٱلْمُلْكِ تُؤْتِى ٱلْمُلْكَ مَن تَشَآءُ وَتَنزِعُ ٱلْمُلْكَ مِمَّن تَشَآء وَتُعِزُّ مَن تَشَآءُ وَتُذِلُّ مَن تَشَآءُ ۖ بِيَدِكَ ٱلْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ
Allahumma Malikalmulki tu’tilmulka man tasyaau wa tanzi’ul mulka mimman tasyaa’u wa tudzillu wa man tasyaa’u biyadikalkhoir. Innaka ‘ala kulli syaiin qodiir. Tuulijulllaila finnahaaari wa tuulizunaharaara fillaili wa tukhrijul hayya minal mayyiti watukhrijul mayyita minalhayyi waturzuqu man tasyaau biyadikal Khair. Innaka ala kulli syai'in qadiir.
Artinya: "Ya Allah, pemilik kekuasaan, Engkau memberikan kekuasaan kepada siapa yang Engkau kehendaki dan mencabutnya dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau memuliakan siapa yang Engkau kehendaki dan merendahkan siapa yang Engkau kehendaki. Kebaikan ada di tangan-Mu, dan Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Salat Hajat:
Salat hajat adalah salat yang dilakukan ketika seseorang memiliki kebutuhan atau keinginan untuk mencapai hal positif. Niat dari shalat hajat adalah:
اُصَليْ سُنةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushollii sunnatal haajati rok’ataini lillaahi ta’aala
Artinya: "Saya menjalankan shalat sunnah hajat dua rakaat karena Allah."
Setelah menjalankan shalat dua rakaat, kita dianjurkan membaca doa berikut:
اَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْحَلِيمُ الْكَرِيمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ، الْحَمْدُ لِللِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ وَالسَّلاَمَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لاَ تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلاَّ غَفَرْتَهُ وَلاَ هَمًّا إِلاَّ فَرَّجْتَههُ وَلاَ حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلاَّ قَضَيْتَهَا، يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
Laa illaaha illallaahul-haliimul-kaarim, subhaanallaahi rabbil’arsyil-‘adzim. Al-hamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin. As’aluka muujibaati rahmatika wa ‘azaa’ima magfiratika wal -‘ismata min kulli dzambin wal-ganiimata min kulli birrin was-salaamata min kulli istmin, laa tada’ lii dzanban illaa gafartahuu wa laa hamman illaa farrajtahuu wa laa haajatan hiya laka ridlan illaa qadlaitahaa yaa arhamar-raahimiin.