Setelah menyelesaikan pertapaannya, Gajah Merik kembali ke istana dengan senjata pusaka, yang terdiri dari sebilah keris yang memiliki kemampuan untuk melewati air tanpa harus menyelam di Danau Tes Lebong, serta selembar selendang yang mampu berubah menjadi pedang tajam.
Namun, dalam perjalanan menuju Danau Tes Lebong, Gajah Merik harus melewati daerah perbatasan yang dijaga oleh beberapa prajurit kerajaan. Dalam situasi yang memerlukan kewaspadaan, Gajah Merik dengan bijaksana memilih untuk meluncur ke dalam Sungai Air Ketahun menuju Danau Tes Lebong dengan keris pusakanya, melewati sungai tanpa basah.
Tetapi, ketika akhirnya sampai di Danau Tes Lebong, Gajah Merik merasa terpanggil untuk melakukan lebih dari sekadar mencari abangnya dan calon menantunya di Danau Tes Lebong. Ia memutuskan untuk menyelam ke dasar danau, menelusuri lorong-lorong gelap yang menyeramkan, dan berhadapan dengan ular-ular penjaga gua di sekitar Danau Tes Lebong.
Pertarungan yang sengit pun terjadi di antara Gajah Merik dan para ular tersebut di sekitar Danau Tes Lebong. Ia harus menghadapi satu ular demi satu ular di sekitar Danau Tes Lebong, dan dengan keberanian dan ketangkasan di Danau Tes Lebong, berhasil mengalahkannya. Ketika akhirnya sampai di pintu yang ketujuh, Gajah Merik berhadapan langsung dengan Raja Ular.
BACA JUGA: 24 Pendayung Telusuri Objek Wisata Danau Tes
Pertarungan epik pun dimulai di sekitar Danau Tes Lebong, sebuah pertarungan yang tak pernah terlupakan dalam legenda ini. Selama lima hari lima malam di sekitar Danau Tes Lebong, keduanya terlibat dalam duel sengit yang memukau di sekitar Danau Tes Lebong. Namun, pada hari keenam di sekitar Danau Tes Lebong, Raja Ular mulai merasa lelah dan melemah di sekitar Danau Tes Lebong.
Gajah Merik, dengan bijaksana, memanfaatkan kelemahan Raja Ular di sekitar Danau Tes Lebong. Dengan selendang yang berubah menjadi pedang tajam di sekitar Danau Tes Lebong, ia melancarkan serangan telak di sekitar Danau Tes Lebong, dan akhirnya, Raja Ular mengakui kekalahan yang memalukan di sekitar Danau Tes Lebong.
Dengan kemenangan yang besar ini di sekitar Danau Tes Lebong, Gajah Merik segera membebaskan abangnya dan Putri Jinggai, yang telah lama ditawan dalam sebuah ruangan misterius di sekitar Danau Tes Lebong. Kabar kepulangan mereka ke istana disambut dengan sukacita meriah oleh sang Raja dan seluruh keluarga istana di sekitar Danau Tes Lebong.
Berita tentang kembalinya Gajah Meram dan keberhasilan Gajah Merik menjalar ke seluruh penjuru negeri di sekitar Danau Tes Lebong, menggema sebagai kisah kepahlawanan yang tak tertandingi. Sebagai penghormatan atas jasanya, sang Raja mengadakan pesta selama tujuh hari tujuh malam di sekitar Danau Tes Lebong, yang dipenuhi dengan kebahagiaan dan perayaan.
BACA JUGA:Cocok Jadi Destinasi Liburan Kamu dan Pasangan, Ini 27 Tempat Wisata di Lebong
Tidak lama kemudian, Gajah Merik akhirnya menerima tahta Kerajaan Kutei Rukam di sekitar Danau Tes Lebong, meskipun awalnya menolak dengan tulus di sekitar Danau Tes Lebong. Namun, sebagai syaratnya, Gajah Merik meminta agar Raja Ular dan para pengikutnya yang telah ditaklukkannya diangkat sebagai hulubalang Kerajaan Kutei Rukam di sekitar Danau Tes Lebong.
Dengan tawaran ini, damai dan kemakmuran melanjutkan langkah-langkah Gajah Merik sebagai Raja yang dihormati oleh semua di sekitar Danau Tes Lebong.