BACA JUGA:Ketika Cemas Berlebihan Menghampiri, Begini Solusi Inspiratif dari Ustadz Adi Hidayat
Buat mereka penasaran dan ingin tahu lebih banyak tentang shalat. Ini adalah langkah awal dalam membangun pemahaman mereka.
5. Berikan Tanggung Jawab:
Ketika anak-anak mendekati usia 7-10 tahun, mulailah memberikan tanggung jawab dalam shalat. Ajak mereka untuk berperan aktif dalam persiapan shalat, seperti membantu dengan sajadah atau mengingatkan waktu shalat. Ini akan membantu mereka merasa memiliki peran dalam ibadah mereka.
6. Motivasi dengan Kisah Teladan:
Ceritakan kisah-kisah inspiratif tentang tokoh-tokoh teladan dalam Islam, seperti kisah Nabi Ibrahim atau Ali bin Abi Thalib. Kisah-kisah ini dapat memberikan motivasi kepada anak-anak untuk menjalankan shalat dengan semangat dan dedikasi yang tinggi.
7. Berkomitmen pada Proses:
Mengajarkan shalat kepada anak-anak adalah perjalanan yang berkelanjutan. Orang tua harus berkomitmen untuk mendampingi anak-anak mereka dalam proses pembelajaran ini.
BACA JUGA:Hidup Terbebani Hutang? Ustadz Adi Hidayat Bagikan Doa Pelunas yang Diajarkan Nabi Muhammad
Dorong mereka dan berikan pujian saat mereka berhasil. Ini akan memotivasi mereka untuk terus beribadah dengan sungguh-sungguh.
8. Jangan Paksa Membawa ke Masjid:
Pada awalnya, hindari membawa anak-anak yang masih sangat muda ke masjid. Ini karena lingkungan masjid mungkin terlalu formal atau menakutkan bagi mereka.
Biarkan mereka merasa nyaman dengan shalat di rumah terlebih dahulu, sehingga shalat menjadi pengalaman yang menyenangkan bukan beban.
9. Bersama-sama Dalam Perjalanan Spiritual:
Selama proses pengajaran shalat, ingatlah bahwa ini adalah perjalanan spiritual bersama-sama dengan anak-anak Anda.
Dukung mereka, beri mereka pujian, dan selalu jadikan momen shalat sebagai kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah.