RADARLEBONG.ID - Rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden RI Joko Widodo yang digelar DPRD Lebong pada Rabu (17/8), sepi. Terlihat penampakan Setengah dari kursi jumlah anggota DPRD Lebong absen pada momen rapat paripurna tersebut dengan berbagai alasan.
Dari total 25 orang anggota DPRD Kabupaten Lebong, hanya 12 orang anggota DPRD yang hadir mengikuti rapat paripurna mendengarkan pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo pada HUT RI ke-78.
13 orang anggota DPRD Lebong yang absen dari rapat paripurna ini tidak hadir dengan bermacan alasan. Diantaranya, 7 anggota DPRD Lebong tanpa keterangan, 4 izin, dan 2 lainnya sakit.
"Peringatan HUT RI merupakan momentum bagi kita semua untuk merefleksikan kembali betapa beratnya perjuangan para pahlawan untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan. Penting untuk kita semua mengisi kemerdekaan ini dengan kerja keras bersama untuk membawa bangsa Indonesia lebih Maju," kata Ketua DPRD Lebong, Carles Ronsen, S.Sos.
BACA JUGA:Perkara Suap APBD, 5 Eks Anggota Dewan Jambi Gunakan Rompi Orange KPK
Menurutnya, kemerdekaan memiliki makna yang begitu luas, bukan saja dilihat dalam sisi historis yang merupakan perjuangan dalam merebut kemerdekaan, akan tetapi bagaimana konsekuensi dari sebuah kemerdekaan terbentuk untuk menentukan keberhasilan perjalanan bagi bangsa Indonesia dimasa mendatang.
"Tugas kita saat ini yakni sebagai generasi penerus cita-cita proklamasi, generasi penerus pemimpin sebagai generasi penerus cita-cita proklamasi, dan generasi penerus pemimpin.
Jadi hendaklah kita terus bekerja keras, berinovasi, berprestasi, dan menciptakan kreativitas untuk mengisi kemerdekaan ini dengan karya-karya yang positif yaitu melakukan pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat kabupaten Lebong," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Lebong Kopli Ansori berharap dalam suasana kemerdekaan ini dijadikan seluruh lapisan masyarakat Lebong sebagai momen untuk menjaga dan meningkatkan persatuan dan kesatuan.
Terlebih sebentar lagi memasuki tahun politik yang bisa berdampak kepada perpecahan akibat berbeda pilihan.
"Kita semua merdeka dalam menentukan pilihan tapi harus tetap bersatu dalam pembangunan negeri ini," singkat kopli. (bye)