RADARLEBONG.ID - Dunia pendidikan di Provinsi Bengkulu tengah berduka. Menyusul, dugaan penganiayaan oleh orang tua murid terhadap salah seorang Guru di SMAN 7 Rejang Lebong hingga menyebabkan sang guru terpaksa mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit AR Bunda Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan dan nyaris alami kebutaan pada mata sebelah kanan korban.
Sontak kejadian yang menimpa Oemar Bakri (guru,red) tersebut menuai sorotan serius dari berbagai pihak.
Salahsatunya, disampaikan oleh Ketua Ikatan Guru Olahraga Nasional Lebong Karnolis Effendi, SPd.
Kepada radarlebong.id, Ia sangat menyayangkan dugaan penganiayaan yang menimpa sesama profesinya sebagai seorang guru olahraga , Zaharman yang bertugas di SMAN 7 Rejang Lebong.
BACA JUGA:Stunting di Lebong Tinggi, Sekda Geram Jangan Kebanyakan Rapat
BACA JUGA:Ini Dia 6 Besar Calon Anggota Bawaslu Lebong 2023-2028
" Apapun namanya tindakan kekerasan tidak dibenarkan oleh negara kita.Kami berharap pihak APH (Aparat Penegak Hukum) untuk dapat mengusut tuntas dugaan penganiayaan ini," kata Karnolis.
Ketua Ikatan Guru Olahraga Nasional Lebong Karnolis Effendi, SPd.--
Langkah pengusutan kasus penganiayaan tersebut, lanjut Karnolis, untuk membuat efek jera bagi orangtua murid agar jangan mengkriminalisasi seorang guru yang sejatinya berperan mendidik siswa di sekolah.
" Kami khawatir jika kedepannya hal yang sama akan kembali terjadi , maka para guru akan runtuh moralnya dan tidak akan peduli lagi pada anak didik.
Kalau sampai ini terjadi maka akan menjadi kabar buruk bagi dunia pendidikan karena sejatinya seorang guru berfungsi untuk mendidik siswa menjadi lebih baik," tegasnya.
BACA JUGA:Jabatan Plt Direktur RSUD Lebong Kembali Diperpanjang, Ini Orangnya
BACA JUGA:Jangan Sepelekan Demam Tinggi, Bisa jadi DBD? Kenali Gejalanya
Sementara itu, pasca dugaan penganiayaan tersebut, untuk sementara waktu aktifitas belajar mengahar diliburkan sementara waktu.
Sebagaimana dikutip dari jpnn.com, Zaharman (58), Guru yang mengalami penganiayaan langsung mendapatkan pendampingan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu.