menargetkan memberikan bantuan rumah tidak layak huni (RTLH) sebanyak 15 ribu unit di tahun 2023.
"Di Bengkulu jumlah rumah yang tidak layak huni masih cukup banyak. Saya lupa persis angkanya berapa. Tapi
yang jelas puluhan ribu lebih. Dan bedah rumah ini nggak mesti dari APBD, bisa juga lewat partisipasi masyarakat,
CSR perusahaan dan lain-lain," ungkap Hj Riri Damayanti John Latief.
BACA JUGA:Cegah Kekerasan Seksual pada Anak di Lebong, PKBHB Bengkulu Minta Diseriusi oleh Seluruh Pihak
BACA JUGA:HUT Kabupaten Kepahiang, Senator Riri Doakan Masyarakat Kepahiang Makin Sejahtera
Putri Ketua Badan Koordinasi Majelis Taklim Masjid (BKMM-DMI) Provinsi Bengkulu Hj Leni Haryati John Latief ini
menekankan, dorongan pemerintah dalam optimalisasi zakat yang disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional
(BAZNAS) Provinsi Bengkulu kepada para mustahik juga sangat penting dalam membantu pemerintah
mengentaskan kemiskinan.
"Gerakan bayar zakat ke BAZNAS ini perlu disuarakan di seluruh masjid yang ada di Bengkulu. Potensinya sampai
Rp1,2 triliun. Sayang sekali kalau realisasinya tahun 2022 kemarin baru Rp68,6 miliar," imbuh Hj Riri Damayanti
John Latief.
Alumni SMA Negeri 6 Kota Bengkulu ini menambahkan, ia akan terus meminta kepada kementerian terutama yang
menjadi mitra kerjanya agar memberikan perhatian terhadap pembangunan di Bengkulu terutama yang menjadi prioritas perbaikan pada tahun 2023 ini.
"Pembangunan fisik harus berjalan dengan baik, pembangunan ekonomi kecil dan peningkatan ekonomi masyarakat
harus bisa terlaksana dengan prima. Termasuk untuk penyaluran program-program sosial kepada masyarakat yang
memang layak menerima," demikian Hj Riri Damayanti John Latief.