BENGKULU UTARA, RADARLEBONG.ID - Kabar gembira bagi masyarakat Bengkulu Utara yang bertempat tinggal di wilayah pesisir pantai, terutama masyarakat yang dikhawatirkan akan terdampak abrasi pantai.
Pasalnya, pemerintah tahun 2023 ini informasinya akan mulai menindaklanjuti dan menangani abrasi yang semakin parah tersebut.
Dimana saat ini, abrasi juga telah mengancam jalan lintas barat yang dilalui kendaraan. Hal ini pun diakui oleh Kepala Desa (Kades) Dusun Rajo, Suroyo
"Alhamdulillah, informasinya pihak pemerintah pusat dan provinsi tahun ini akan mulai menangani abrasi yang terjadi di sepanjang jalan lintas barat yang terdampak," ujarnya.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Utara dan Universitas Bengkulu Lakukan Kesepakatan, Ini Tujuannya
BACA JUGA:Orang Sakit di Bengkulu Utara Dibantu Uang Tunai Rp5 Juta, Caranya Bagaimana?
Ia juga menambahkan, penanganan abrasi di jalan lintas barat (jalinbar) Sumatera, khususnya di Dusun Raja Kecamatan Lais, diprediksi mulai direalisasikan Maret tahun ini.
Ini terlihat, setelah adanya sejumlah material yang telah ditempatkan di lokasi pembangunan perbaikan abrasi.
Namun ditegaskan kades, pihaknya belum mengetahui kepastian pelaksanaan pembangunan pemecah gelombang pada Maret ini tersebut.
Meski demikian, dari hasil koordinasi ke pihak terkait, pihak Balai Wilayah Sumatera (BWS) VII, mengakui anggaran itu bersumber dari APBN.
BACA JUGA:Umat Hindu di Bengkulu Utara Rayakan Hari Raya Galungan
BACA JUGA:Peringati Hari Amal Bhakti ke 77 Kemenag RI, Ini Pesan Menag RI di Bengkulu Utara
“Sumber dana informasinya melalui anggaran darurat bencana di APBN. Sejauh ini, kondisi abrasi kian mengkhawatirkan.
Tak hanya mengancam akses jalan utama menuju wilayah Sumatera Barat, sedikitnya ada 5 rumah warga yang terancam terjun ke dasar jurang.
Harapan kami, semoga sesegera mungkin direalisasikan. Mengingat kondisi di lapangan sangat mengkhawatirkan,” imbuhnya.