4 Solusi Tingkatkan Perubahan Ekonomi di Bengkulu Secara Signifikan

Senin 22-08-2022,16:02 WIB

BENGKULU, RADARLEBONG.ID - Jumlah penduduk miskin berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) pada Maret 2022 berjumlah 5.400 orang.

Angka tersebut mengalami peningkatan, mencapai 297.230 atau sebesar 14,62 persen dibanding jumlah seluruh penduduk Bengkulu.

Dimana, jika dibandingkan dengan kondisi September 2021 yang tercatat jumlah penduduk miskin hanya 291.790 orang. 

Tentu saja, dengan daerah perkotaan disebut sebagai penyumbang terbesar angka kemiskinan ini

BACA JUGA:Hari Konstitusi Momen Refleksi Perkuat Kehadiran Negara

Menyikapi hal tersebut, Senator Muda Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief memberikan 4 solusi untuk meningkatkan perubahan ekonomi di Provinsi Bengkulu secara signifikan dari kondisi saat ini.

"Yang pertama dan paling terpenting adalah pengembangan akhlak dan kualitas sumber daya manusia, bukan hanya dengan sektor bidang akademik, tapi juga di bidang keagamaan, sebab orang kalau pintar tapi tidak punya agama, dia bisa jadi korup dan rakus," kata  Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Hj Riri Damayanti John Latief , Senin (22/8/2022).

Kedua, Wakil Ketua Umum BPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini melanjutkan, pembenahan infrastruktur pendukung konektivitas, pelabuhan, jalan dan bandara bukan hanya untuk meningkatkan daya saing daerah di mata investor, tapi juga untuk daya dukung roda ekonomi masyarakat bawah.

"Tol yang belum tuntas harus dilanjutkan, bahkan diperbanyak jumlahnya ke kawasan yang bisa menyambungkan Bengkulu dengan provinsi-provinsi lain seperti ke Sumatera Barat, Lampung dan Jambi sehingga bisa meningkatkan konektivitas pariwisata dan ekonomi Bengkulu," tutur Hj Riri Damayanti John Latief.

BACA JUGA:Komite II DPD RI Gerak Cepat Ambil Langkah Tangani Wabah PMK

Ketiga, Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini meneruskan, pentingnya pengembangan kawasan industri dan hilirisasi produk turunan komoditas utama seperti CPO, karet dan batu bara dapat segera terealisasi di Bengkulu sebagaimana rekomendasi Bank Indonesia (BI).

"Ini yang akan mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi provinsi Bengkulu serta meningkatkan pangsa ekonomi terhadap nasional. Alhamdulillah, baru-baru ini presiden mendukung pengembangan industri CPO lewat koperasi," sampai Hj Riri Damayanti John Latief.

Dewan Penasehat Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kota Bengkulu ini menambahkan hal yang keempat dan terakhir, Bengkulu perlu menyelenggarakan forum investasi khusus seperti West Java Inc. di Jawa Barat atau FOILA di Lampung.

"Ini juga sesuai saran BI, katanya, Bengkulu perlu banyak promosi pada forum-forum investasi internasional untuk membuka peluang investasi di provinsi ini. Saya buka empat wacana ini untuk sama-sama direalisasikan. Insya Allah DPD selalu siap berkolaborasi," tutup Hj Riri Damayanti John Latief. 

Kategori :