AMEN - Dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bupati Lebong, Kopli Ansori dan Wabub Drs. Fakhurrorzi, M.Pd untuk Lebong Bahagia dan Sejahtera bagi masyarakat terkhususnya dalam sektor pertanian. Kemarin (27/12), Pemerintah Desa (Pemdes) Nangai Tayau I melaksanakan kegiatan pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dihadiri langsung dari Balai penyuluhan Pertanian (BP3) Sukau Rajo. Penyuluh BP3, Nodi Haryanto, mengatakan bahwa kegiatan Pelatihan Pengenalan TTG ini bertujuan untuk memberikan pengarahan terhadap para petani. Hanya saja, dalam kegiatan ini petani masih tertuju ke dalam pupuk subsidi dan Kelompok tani yang masih menjadi permasalahan. "Intinya harus masuk ke kelompok tani karena memang untuk menerima pupuk ini mereka (petani,red) harus terdaftar ke dalam RDKK Kelompok Tani (Koptan). Hanya saja, para petani yang sudah terdaftar ke RDKK untuk menerima pupuk subsidi tahun 2022 mendatang baru sebanyak 65 orang yang terdiri dari 4 kelompok," kata Nodi. Lanjutnya, untuk meningkatkan hasil pertanian sendiri tentu para petani harus terdaftar ke dalam kelompok tani. Sebab, kelompok tani adalah wadah para petani untuk menguatkan usaha dan hasil tani itu sendiri. "Memang kendala kita ketika untuk mengajak petani adalah ketika ingin meminta NIK kependudukan kepada para petani. Karena petani sering beranggapan lain. Padahal, ketika kami ingin meminta NIK Kependudukan itu sudah kami perjelaskan bahwa tidak akan kami salah gunakan," ucapnya. Tak hanya itu, dengan tidak terdaftarnya petani ke dalam koptan, tentu akan mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk. Otomatis para petani kewalahan dalam mencari pupuk non subsidi yang harganya saat ini melonjak naik hingga Rp 700 ribu. "Pupuk subsidi ini memang petani mengeluarkan uang. Akan tetapi harganya terjangkau. Sedangkan untuk jenis pupuk subsidi yang akan disalurkan tahun depan berupa Urea dan Ponskap warna merah," pungkasnya. (dap)
Pelatihan TTG, Petani Masih Keluhkan Pupuk Subsidi dan Koptan
Selasa 28-12-2021,16:18 WIB
Editor : Radar Lebong
Kategori :