Marak Penyelewengan Beasiswa PIP, Dewi Coryati Minta APH Tindak Tegas

LEBONG, radarlebong.com - Tampaknya beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) dari Pemerintah Pusat, yang disalurkan melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI sejauh ini kurang berjalan mulus di Kabupaten Lebong. Pasalnya, ada saja oknum yang tidak bertanggung jawab dengan tidak menyalurkan beasiswa tersebut kepada siswa yang sejatinya diperuntukkan membeli perlengkapan dan peralatan sekolah. 

Menyikapi hal tersebut, Anggota Komisi X DPR RI Hj. Dewi Coryati, M.Si dapil Bengkulu dengan tegas mengatakan meminta aparat penegak hukum untuk menindak oknum tersebut. Ia menilai, program PIP yang diberikan oleh pemerintah agar siswa kurang mampu dapat tetap melanjutkan sekolah tanpa terkendala kelengkapan sekolah. 

"Memang tidak dapat kita pungkiri ada saja oknum yang memanfaatkan kesempatan ini untuk keuntungan pribadi. Jadi jika ditemukan oknum seperti ini saya meminta untuk diproses secara hukum agar memberika efek jera," kata Dewi koryatai saat dibincangi wartawan. 

BACA JUGA: Waspada! Modus Penipuan Migor Murah di Medsos

Anggota DPR RI PAN ini mengaku sudah beberapa kali mendapat informasi terkait penyelewengan beasiswa PIP. Namun dirinya enggan untuk membeberkan data oknum tersebut. Dirinya saat ini masih memperjuangkan para pelajar di Provinsi Bengkulu dapat memanfaatkan secara baik beasiswa ini.

"Walau sudah ada oknum yang telah diproses, beasiswa ini harus tetap berlanjut. Karena ini berkaitan dengan program pemerintah agar tidak ada anak yang putus sekolah dan wajib belajar 12 tahun," imbuhnya. 

Disisi lain, berdasarkan data dari Kemendikbud sepanjang tahun 2022 ini sedikitnya 4.161 siswa dari tingkat SD, SMP, SMA/K se Kabupaten Lebong sudah menerima beasiswa PIP. Dewi Coryati berpesan, jika ditemukan baik itu penyelewengan, pemotongan dengan alasan apapun agar melaporkan oknum tersebut ke pihak yang berwajib. 

"Selain itu, saya berharap beasiswa ini digunakan dengan sebaik-baiknya. Jangan digunakan untuk kepentingan lain di luar kebutuhan sekolah," demikian Dewi. (wlk)

 

Sumber: