Se-Lebong Utara Hanya Satu Desa Aktifkan BUMDes
LEBONG UTARA - Meskipun, desa se-Kecamatan Lebong Utara saat ini sudah membentuk dan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Namun, dipastikan pengelolaan BUMDes belum tergarap secara maksimal. Pasalnya, dari 10 desa saat ini hanya satu desa saja yang masih aktif dan sudah memberikan Pendapatan Asli Desa (PADes) di wilayah tersebut. Hal ini dibenarkan Pendamping Desa Tekhnik Infrastruktur (PDTI) Kecamatan Lebong Utara, Cik Yan, saat dikonfirmasi Radar Lebong, pada Rabu (8/12) kemarin. "Benar, saat ini 10 desa di Kecamatan Lebong Utara sudah membentuk BUMDes, tujuannya untuk meningkatkan PADes. Hanya saja, sejauh ini baru satu desa yang BUMDesnya saat ini hanya aktif dan sudah memberikan kontribusi yakni desa Lebong Tambang," katanya. Lebih jauh, dirinya menyebut BUMDes yang sudah didirikan oleh setiap desa ini dari berbagai macam sektor. Bahkan, kesepakatan pendirian BUMDes atas dasar kesepakatan pemerintah desa bersama warga di desa masing-masing melalui musyawarah desa. Seperti BUMDes di desa Lebong Tambang ini bergerak dalam bidang gebosan dan jual beli emas. Hal ini sesuai dengan potensi yang ada di desa setempat. "Untuk di desa Gandung Baru yang potensi desanya adalah air, maka mereka mendirikan BUMDes sektor air mineral. Sayangnya, hingga saat ini BUMDes desa setempat belum bisa dioperasikan lantaran masih terkendala perizinan," bebernya. Ditanyai mengenai kendala setiap pemerintah desa yang belum mengaktifkan BUMDes tersebut? dirinya mengatakan bahwa kendala pergerakan BUMDes ini tidak maksimal disebabkan oleh berbagai faktor yang mungkin juga dialami oleh desa lain yang ada di Kabupaten Lebong. "Kendalanya seperti Sumber Daya Manusia (SDM) pengurus BUMDes yang saat ini di desa setempat masih sangat minim, kemudian ada juga jenis usaha yang kurang prospektif. Dan konflik utama terjadi di desa Gandung Baru yang saat ini masih terkendala izin produksi dari Pemkab Lebong," tuturnya. PAD BUMDes Rendah, Sekda Minta Inspektorat Lakukan Audit Berkaitan dengan hal tersebut, sambungnya, dirinya berharap jika tahun 2022 mendatang pemerintah desa bisa memaksimalkan pengelolaan BUMDes di tiap desa masing-masing. Mengingat penyertaan modal sudah dikeluarkan sebelum pendirian badan usaha tersebut. "Sayang jika kita tidak bisa memanfaatkan potensi yang ada di desa ini. Apalagi, ekonomi masyarakat juga bisa sedikit terbantu dengan adanya BUMDes. Untuk itulah, kita berharap agar kedepannya bisa berjalan dengan maksimal," demikian Cik Yan. (dap)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: