Batal Duduki Kantor Bupati BU, Forum PABPDSI Cuma " Gertak Sambal "
BENGKULU UTARA, radarlebong.com - AncamanĀ aksi dari Forum PABPDSI ( Persatuan Anggota Badan Permusyawaratan Desa Seluruh Indonesia ) , yang bakal menduduki kantor Bupati BU , tampaknya batal terlaksana. Tidak jelas apa yang menyebabkan batalnya aksi demo yang sudah diagendakan digelar pada Rabu (23/3) dengan massa 300 orang. Sementara sebelumnya, Suheri Kasmudi sempat mengirimkan surat pemberitahuan aksi unjuk rasa kepada awak media, yang akan digelar oleh PABPDSI di kantor Bupati Bengkulu Utara. Ironisnya lagi, munculnya kesan aksi unjuk rasa hanya gertak sambal ini terlihat, tidak tidak adanya respon lanjutan dari penanggung jawab unjuk rasa Suheri Kasmudi kepada awak media. Padahal, ia dengan sengaja mengirimkan tembusan surat ke awak media. Hingga berita ini diterbitkan, Suheri Kasmudi yang menjadi penanggung jawab unjuk rasa tidak merespon konfirmasi aak media, baik via telepon maupun pesan singkat. Hal ini pun tidak dibantah oleh Kapolres BU AKBP Andy Pramudya Wardana, S.Ik melalui Kabag Ops Polres BU Kompol Jufri, S.IK yang menjelaskan, bahwa aksi unjuk rasa yang diwacanakan oleh pihak PABPDSI batal. Pasalnya dijelaskan Jufri, informasinya pihak PABPDSI telah bertemu dengan Asisten I Setdakab BU dan tidak melanjutkan aksi tersebut. "Iya batal, karena mereka (PABPDSI,red) telah bertemu asisten I Setdakab BU dan memutuskan tidak melanjutkan aksi unjuk rasa, lantaran aspirasi mereka akan disampaikan ke bupati," ujar Jufri. Ironisnya, aksi forum PABPDSI kabupaten Bengkulu Utara yang akan menggelar unjuk rasa ini, ternyata tidak berkoordinasi dengan forum PABPDSI Provinsi Bengkulu. Hal ini seperti disampaikan oleh Sekretaris PABPDSI Provinsi Bengkulu Irwandi, S.Ip, yang menerangkan bahwa pihaknya tidak mengetahui perihal aksi unjuk rasa yang akan digelar oleh forum kabupaten tersebut. Sejauh ini diakui Iwek, pihaknya tidak pernah menerima pemberitahuan apapun, sehingga pihaknya pun tidak ikut bertanggung jawab mengenai aksi tersebut, terlebih batalnya aksi tersebut yang disebut hanya terkesan gertak sambal saja. "Aduuh kami dak tau soal aksi itu, karena kami dari provinsi tidak pernah diberitahu apalagi berkoordinasi. Jadi, jika bicara mengapa batal dan seperti apa aksi tersebut, kami tidak tahu dan tidak ikut bertanggung jawab atas aksi itu, karena memang kami tidak tahu. Soal kata rekan rekan terkesan gertak sambal, itu kembali ke pendapat rekan rekan saja," singkat pria yang akrab disapa Iwek ini. Untuk diketahui, Suheri Kasmudi mengaku sebelumnya aksi unjuk rasa ini menuntut kepada Bupati BU agar meningkatkan tunjangan BPD setara dengan perangkat desa atau golongan IIa. Kemudian, meminta bupati agar merevisi aturan tentang Dana Operasional BPD Tahun 2022. Yang mana, pihak Suher telah berkirim surat ke pihak Mapolres Bengkulu Utara yang juga ditembuskan ke Makodim 0423 BU.(aer)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: